BUKAN BINTANG TAPI BULAN - Hari
ini cuaca tak berpihak, hujan tak sedikitpun redah, mengguyur sepanjang jalan.
Hari ini di sekolah ada ulangan Matematika, Siska berdiri di depan pintu kelas
karena terlambat datang ke sekolah, "aduh, terlambat datang lagi, bagaimana
ini" gerutu Siska sambil melangkahkan kaki masuk kelas. Belum 3 langkah
Siska berjalan, Bu Rati menegur "Siskaaaa, kamu ini kok datang terlambat terus",
"maaf bu, tadi hujan" ucap Siska menyesal, "meskipun tidak
hujan, kamu juga sering datang terlambat. Ya sudah duduk, tapi jangan terlambt
lagi besok" Bu Rita melanjutkan ceramahnya, "siap Bu Guruku yang baik
hati. Terimakasih Bu" gombal Siska. Shubuh keesokan harinya, Ibu membangunkannya,
"Sis, ayo sholat dulu, kita ke Masjid yuk sama Ibu" ajak sang Ibu.
"iya Bu, sebantar" jawab Siska dengan muka yang masih lusuh. "
Siska?? Bangun?" teriak sang Ibu membangunkannya lagi, "Iya Ibu, Siska
bangun", Siska dan Ibunya pun pergi ke Masjid. Setelah selesai Shalat
Subuh selesai, diperjalanan pulang Siska melihat seorang anak kecil yang sedang
menangis sendirian, "adik kecil, kenapa kamu menangs sendirian?"
tanya Siska menenangkan, "tadi aku pergi ke pasar sama Ibuku Kak habis
Shalat Subuh tadi, tapi aku lari-larian dan terpisah dengan Ibuku" anak
kecil itu menceritakan, "aduh kasihan, rumah kamu dimana dek?",
"disebelah toko kue Kak, sebrang jalan sana" jawab Adek kecil sambil
menunjuk, "aduh jauh ya, ayo ikut Kakak pulang dulu, nanti Kakak antar
pulang. Kamu mau?" tanya Siska menawarkan bantuan, "Iya kak"
jawab Adik kecil setuju.
Anak
kecil itu pun ikut dengan Siska pulang "Adik kamu mau makan?",
"iya kak, aku lapar", "ini ada nasi goreng, kamu makan dulu ya,
kakak mau siap-siap dulu, entar kakak anterin kamu pulang sekalaian kakak pergi
sekolah". Setelah siap, Siska berangkat sekolah sekalian mengantarkan anak
kecil itu pulang. "Assalamu'alaikum" ucap Siska saat tiba di rumah
adik kecil itu, "wa'alaikum salam, lho Andi kamu kemana aja nak, tadi Ibu
cariin" jawab Ibu dari anak itu khawatir, "aku td lari-larian Bu di
pasar, terus aku gk tau Ibu dimana, untung ada Kakak yang baik ini" senyum
Andi menjeleskan. "oh, terimakasih ya nak, mari silahkan masuk!" Ibu
Andi mempersillahkan, "terimakasih Bu, tapi saya terburu-buru mau ke sekolah,
saya pamit Bu", "iya nak, hati-hati di jalan". Siska berangkat
dengan terburu-buru, setibanya di sekolah Siska menggerutu cemas dalam hati
"aduh, ini pasti aku kena marah lagi deh teralmbat". Firasat Siska tak
salah, Bu Guru pun menegurnya keras, "Siska, Ibu kan sudah bilang, jangan
terlambat lagi" Ibu Guru marah, "tapi bu, tadi saya...." jawab
Siska terbata-bata, "sudah tidak pakai alasan lagi, kamu berdiri di lapangan
sampai istrhat" hukum sang Ibu. Di lapangan Siska berbicara kesal dalam
hatinya "hmm, memang menolong orang itu bnyak cobaannya, tapi kalau ikhlas
ya gak apa-apa, yang penting aku udah niat baik". Sekolah yang hari ini
sangat melelahkan akhirnya berakhir. Siska telah pulang ke rumah.
Setiba
dirumah, Ibunya memanggil "Siska, Ibu ingin kamu belajar yang
sungguh-sungguh. Ibu ingin kamu bisa berprestasi seperti Rita kakak kamu"
sang Ibu berharap, "tapi Bu, kenapa aku disamakan dengan kak Rita?"
tanya Siska kesal, "kamu lihat, kakakmu itu pintar, tapi kamu dinasehati
mlaah ada aja jawabannya,". Sejak kejadian pulang sekolah itu, Siska mulai
belajar dan belajar, tapi hasilnya tetap sama, ia bosan dengan keadaannya
setiap hari. Sampai akhirnya dia tidak sengaja melihat sebuah panti asuhan saat
sedang berjalan-jalan. Di depan panti asuhan itu, hati Siska terketuk melihat
keadaan anak-anak kecil disana, tanpa ada yang membendung air mata Siska
berjatuhan. Tak berselang lama, seorang Ibu panti asuhan menghampirinya
"ada apa nak kok menangis?" tanya Ibu panti, "tidak ada apa-apa
Bu, saya baru sadar bahwa saya lebih beruntung dari mereka, saya masih punya
keluarga, tapi saya belum bisa membuat mereka bangga" jawab Siska dengan
air mata yang terus berjatuhan, "kamu tau nak, orang tua kamu bangga jika
kamu sudah mendengarkan nasihat mereka dan kamu jadi anak yang sholekhah itu
sudah cukup membuat mereka bangga, tapi kalau kamu bisa lebih dari itu, pasti
orang tuamu akan sangat bangga". Ditengah perbincangannya dengan Ibu
panti, tiba-tiba ada seorang anak kecil datang menarik-menarik tas Siska
"kakak, surga itu dimana? jauh ya dari sni?" tanya sang anak kecil
itu dengan polosnya "kenapa dek?" tanya Siska balik, "kata Ibu
panti, keluargaku disana, aku sayang sama mereka, kakak mau gak anterin aku kesana?
aku ingin ketemu keluargaku kak".
Siska
tak bisa lagi membendung air matanya setelah mendengar pertanyaan anak kecil
itu, dalam keadaan masih menangis Siska langsung memeluk erat anak kecil itu,
"Adikku tersayang, surga itu jauh banget, surga itu tempat orang2 yg baik,
yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah. Dunia kita dan dunia keluarga
adik berbeda, kamu mau kan kalau keluarga adik tenang disisi Allah?" jawab
Siska menjelaskan, anak kecil itu mengangguk. "jangan jadi anak nakal,
selalu do’ain keluarga adik dan adik harus selalu tersenyum meski adik jauh dengan
keluarga. Mereka pasti sayang sama adik dan
gak akan mau adik jadi anak nakal".
Air
mata Siska pun tak bsa brhenti. Siska baru menyadari betapa beruntungnya kehidupannya
dibanding mereka. Sepulang dari panti asuhan, Siska mulai berubah, dia semakin
rajin dan selalu mendengarkan nasihat orang tuanya dan bersyukur dia punya
keluarga yang utuh dan sangat mencintai dirinya. "SELESAI"
"KATA
KATA MUTIARA" terkadang kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita punya, tapi
saat saat kita tau ada orang lain yang lebih menderita dari kita, baru kita sadar
betapa indahnya Tuhan mmbrikan takdir kepada kita. Kita harus bersyukur karena
kita lebih beruntung dari mereka dan belajar dari mereka tentang arti kehidupan.