"BUKAN YANG SEMPURNA TAPI ISTIMEWA "
Hari ini seakan ada cuaca hati yang berbeda, “mana mungkin diriku seperti ini, disuruh seperti itu” pikir Rena dalam hati. Rena risau, tapi ini amanat terakhir dari neneknya sebelum beliau bepulang ke sisi Allah. Amanat terakhir neneknya, Rena disuruh mendalami ilmu agama.
Setiap hari Rena membuka buku yang tebal itu "hmm, bagaimana aku bisa belajar sebegitu banyaknya, aku gak bisa", dari kejauhan sahabatnya datang "Ren, kamu kenapa?" tanya Rita yang melihat Rena kebingungan, "aku pengen mengejar keinginanku, tapi ini bukan ahliku, Rita. Aku mendapat amanat dari nenek untuk belajar ilmu agama lebih dalam, qiroah dan sebgainya" jelas Rena, "Ren, kamu tau pasti ada hikmah diblik semua ini" Rita memberi motivasi.
Hatinya tak tenang, Rena berjalan mengikuti arah langkah kakiknya yang tak tau kemana, dijalan langkahnya terhenti melihat sebuah masjid "subhanallah, masjid ini benar-benar indah, hatiku terasa tenang melihatnya". Tiba-tiba seorang kakek tua berdiri disampingnya "kamu tau nak, kamu orang yang beruntung, kamu salah kalau kamu berfikir keingnanmu tidak bisa tercapai. Kamu itu beruntung kamu diberi petunjuk untuk menjadi orang yg lebih baik lagi, jagnan sia-siakan kesempatan itu, belajarlah dan percayalah kamu bisa, tidak selamanya takdir yang baik itu berasal dari keinginan kita, tapi adakalanya pilihan Allah itulah yang trbaik" ucap sang kakek memberi nasehat, Rena pun tersenyum mendengarnya.
Rena menundukkan kepala merenunginya "apakah ini yang harus aku jalani kek? Semuanya pasti heran, kenapa aku bisa berubah jadi lebih baik?" tanya Rena. "Kenapa harus heran nak? penting mana penilaian orang dengan penilaian Allah?" jawab kakek. Seketika itu Rena terdiam membisu tanpa kata. Sebelum bergegas ke Masjid untuk Jamaah Shalat Maghrib, Kakek itu memberikan nasehat kepada Rena "Allah menyayangimu Nak, makanya kamu diberi jalan terbaik, jangan kau dengar kata mereka, yang paling penting kamu menjadi lebih baik, penilaian Allah itu lebih penting. Kamu orang yang terpilih untuk mendapat ujian dari-Nya, karena kamu disayangi Allah, semakin Engkau disayangi Allah, Allah akan mengujimu agar kamu kuat. Seorang mukmin yang kuat itu lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah”.
Suara adzan terdengar begitu merdu, tanpa kata, air mata itu menetes di pipi Rena "YA Allah, kenpa aku baru menyadari betapa berharganya jalan yang Engkau pilih" Rena kmbli mengusap air matanya dan mengambil wudlu untuk shalat berjamaah di masjid.
Setelah swlesai sholat, Rena bertemu seorang wanita yangg hebat, Sinta namanya. Sinta mengajar ngaji anak-anak kecil, "Assalamu'alaikum , boleh saya melihat engkau mengajar anak-anak kecil ini?" Salam Rena, "Wa'alaikumsalam, ya Ukhty silahkan. Aku Sinta, kau siapa dan darimanakah engkau?" Balas Sinta sambil mengenalkan diri,
"Aku Rena, Aku ingin melihat anda mengajar saja"
"apakah kau mau bantu aku mengajar disini?" ajak Sinta,
"Aku?" Rena kaget
"iya engkau Ukhty"
"tapi? Aku?"
"sudahlah mau kan?"
"tapi aku belum pernah mengajar sebelumnya"
"ndak apa-apa Ren, anggap aja pengalaman"
Rena akhirnya ikut mengajar dengan Sinta. Seiring berjalannya waktu Rena pun terbiasa dengang kegiatan mengajarnya itu. Selain itu, dari pngalamannya mengajar ngaji Rena bisa berpidato. Dia sering diundang dalam acara, kehidupannya berubah drastis.
Rena akhirnya menjadi seorang Ustadzah. Subhanallah, berawal dari ketidak sempurnaan tapi akhirnya menjadi yang istimewa.
"Jangan pernah menyerah dengan keadaan, terkadang jalan yang Tuhan pilih itu lebih indah dari pada jalan yang kita inginkan dan tidak selamanya orang itu terlahir langsung hebat, tapi orang yang hebat itu orang yang bisa menghadapi ujian dan sukses dengan ujian itu”
==================
Karya : Fathiyatul Husna
Edit : Umar Al Faruq